Perempuan Malang, Kena Kanker Payudara Uang Dibawa Suami Kabur

ELLY Damanik dan kedua anaknya di RSUP Adam Malik, Medan, Kamis (1/10/2015)

Wajah Elly Damanik pucat-pasi. Tubuhnya tak bisa banyak bergerak, nada suaranya lemah, dan bergetar, saat menyampaikan harapan kiranya ia bisa kembali sehat dan bertemu suaminya, Iskak Simanjuntak.

Empat bulan belakangan kondisi fisik Elly merosot drastis. Kanker yang menggerogoti payudaranya sudah mencapai stadium empat. Penderitaannya bertambah karena pada saat bersamaan, suaminya justru menghilang.

"Saya tidak tahu ke mana dia. Sejak dua bulan lalu dia pergi dan tidak pernah lagi kembali ke rumah. Awalnya dia minta ATM. Memang ATM selama ini saya yang pegang. Karena gaji dia sebagai PNS di Pemkab Simalungun ditransfer ke situ. Saya sendiri cuma ibu rumah tangga, nggak ada penghasilan. Alasan dia meminta ATM, mau ambil uang sedikit untuk memperbaiki sepeda anak saya," kata Elly pada Tribun saat ditemui di ruang Rindu II A,RSUP Adam Malik, Medan, Sumut, Kamis (1/10/2015).

Dipapar Elly, setelah memperbaiki sepeda, ia terkejut mendapati anaknya Kristian Simanjuntak (anak nomor tiga) pulang seorang diri. Kristian bercerita ia dititipkan ayahnya pada seorang sopir angkutan umum dan dipesankan supaya diturunkan di gang depan rumah mereka.

"Waktu saya tanya kemana suami saya, anak saya bilang kalau ayahnya sedang menjahitkan celana yang robek. Tapi ditunggu-tunggu sampai sore, sampai malam, sampai besok dan sampai hari ini, tidak juga pulang. Saya hubungi ke ponselnya tidak nyambung. Bahkan dia tidak tahu kalau saya sekarang sudah dirawat di sini," ujar warga Jl Pendeta Wismar Saragih, Gg Karsim, Kota Pematangsiantar ini.

Sebelum dirawat inap di RSUP Adam Malik, Elly sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Djasaman Saragih Siantar.

"Pihak Djasaman merujuk saya ke Adam Malik supaya bisa dirawat lebih intensif. Mereka bilang di sini peralatannya lebih lengkap."

Ditanya apa alasan yang membuat Iskak Simanjuntak meninggalkannya, Elly menggelengkan kepalanya. Air matanya menitik, mengalir membasahi kedua sisi pipinya yang kusam tak bercahaya.

Elly mengatakan ia dan Iskak Simanjuntak selama ini tidak memiliki masalah pribadi. Rumah tangga mereka langgeng-langgeng saja. Namun memang, imbuhnya, sejak Elly dideteksi menderita kanker payudara, Iskak terkesan kurang menyetujui pengobatan medis. Sebaliknya, ia selalu mendorong Elly agar berobat ke orang pintar atau menjalani pengobatan alternatif.

"Saya penginnya berobat ke dokter, agar bisa kemoterapi. Tapi suami saya bilang, kalau dikemoterapi kondisi saya malah akan semakin buruk. Sering dia bilang, kemoterapi itu membuat pasien lebih cepat mati. Saya menurut. Tapi karena semakin gawat, keluarga saya membawa saya ke rumah sakit," ujar Elly.

"Saya tidak tahu apakah karena ini suami saya pergi. Yang jelas saya tetap mengharapkan dia pulang. Kasihan sama anak-anak lah, Pak. Kalau saya kenapa-kenapa, jangan biarkan anak kita terlantar," ucap Elly, lalu menangis. (tio/tribun-medan.com)