Mengecek mesin untuk melakukan foging masal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalsel, drg Diah R Praswati mengatakan, foging bukan pilihan utama dalam pencegahan DBD.
"Ketika ada DBD positif, laporkan ke Puskesmas atau Dinas Kesehatan. Tim akan turun," katanya kepada BPost Online, Minggu (24/1/2016).
Nantinya, akan lakukan penyelidikan dulu, ketika diyakini di sana memang positif ada kasus DBD, baru foging bisa dilakukan.
Hal ini sesuai dengan aturan Menteri Kesehatan. Jika dua tahun lalu foging dilaksanakan sebelum kasus datang, sekarang jika ditemukan. Ini dilakukan karena foging malah bisa membuat nyamuk kian kebal.
Foging untuk DBD sendiri akan dilakukan dua kali di kawasan sekitar rumah korban atau terjangkitnya. Dengan radius 200 meter, foging dilaksanakan dua kali. Sekali dulu, lalu berselang sepekan kemudian disemprot lagi.
Sedangkan untuk demam dengue (DD) penyemprotan hanya sekali. "Gejala DD sendiri mirip DBD, tapi tak menyebabkan kematian," katanya.
Untuk mencegah nyamuk bukan dengan foging melainkan menjaga kebersihan dan menerapkan 3M Plus.