SUATU ketika dirimu akan mengerti, menantu idaman itu seorang guru. Anak-anak orang lain saja diajari untuk menjadi pintar apalagi anak sendiri. Bagi seorang guru, menjadikan siswanya terpelajar bukan sekadar impian tetapi juga sebuah keharusan yang diwujudkan dalam kenyataan. Tentu saja dengan pemikiran ini, seorang guru layak menjadi menantu idaman sebab kelak saat memiliki anak akan berusaha menjadikannya sebagai generasi terpelajar yang tangguh dalam keilmuan serta memiliki kedewasaan pola pikir dalam menjawab tantangan kehidupan di masa depan.
Memilki menantu guru juga salah satu anugerah terbaik dari Allah, bukankah dalam hadis Riwayat Muslim disebutkan, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.” Sehingga kedudukan seorang guru selaku pemberi ilmu yang bermanfaat memilki kemuliaan di sisi Allah. Jadi jangan sampai menyakiti menantu yang berprofesi sebagai guru, sebab itu sama saja tidak menghargai kemuliaan yang dianugerahkan kepadanya.
Mari berprasangka baik, salah satu alasan mengapa banyak orang yang bercita-cita memilki profesi sebagai guru karena menyadari keutamaan ilmu yang diajarkan kepada anak didiknya. Kesadaran yang dibangun dari lubuk hati yang terdalam ini melahirkan sebuah pengabdian yang tulus, sehingga saat sudah menjadi guru dirinya ikhlas lahir-batin membagi ilmu pengetahuan.
Apabila hal tersebut benar-benar terjadi, alangkah hebatnya memilki menantu seorang guru. Bukankah cinta bermula dari ketulusan sehingga keikhlasannya mengabdikan hidup untuk bersedekah ilmu pengetahuan menjadi landasan yang paling kuat, bahwa kelak saat sudah berumah tangga menantu yang berprofesi sebagai guru akan tulus mengabdi bagi pasangan hidupnya untuk berharap ridho Allah semata.
Bagi yang berprofesi menjadi guru, buktikanlah kepada mertuamu kalau dirimu memilki keutamaan untuk diunggulkan dalam segi ketulusan bakti. Buktikanlah kepada pasangan hidupmu kalau dirimu bisa membimbing anak-anakmu menjadi generasi yang berilmu. Sehingga dirimu benar-benar menjadi menantu idaman yang layak diberi anugerah kemuliaan karena ketulusan dan bakti keilmuanmu. Sesungguhnya, kelebihan seorang guru itu memiliki landasan kuat terkait amalan yang tiada terputus ialah ilmu yang bermanfaat, maka berpijaklah pada landasan itu dan teruslah berkarib ajar pengetahuan semoga langkah hidupmu akan diberi kemudahan. (Arief Siddiq Razaan)