Masya Allah... Polwan Cantik Ini Hafal 20 Juz Al Quran



Muda, enerjik, cantik. Demikian citra polwan berjilbab kelahiran Palembang, 15 Agustus 1996 ini. Namun siapa sangka, ia memiliki prestasi lain yang membuat institusi Polri bangga.

Polwan di Polda Sumatera Selatan ini ternyata sudah hafal 20 Juz Al Qur’an. Kini fotonya menghiasi laman Divisi Humas Polri.
Bripda Rizka Munawwaroh. Ia punya cita-cita menjadi penghafal Qur’an sejak duduk di bangku SD. Namun niat itu baru terlaksana setelah lulus SMP. Hingga kini, di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai Polwan, ia terus menghafal. Ia ingin hafalannya genap 30 juz.

"Sudah punya niat menghafal Al-Quran sejak SD, tetapi sempat berhenti karena pikirannya saat itu maunya main terus. Jadi setelah SMP, kembali menghafal dan terus dilakukan hingga saat ini," kata Rizka seperti dikutip Serambiminang dari laman Divisi Humas Polri.

Salah satu berkah menghafal Qur’an yang dirasakan oleh Rizka adalah kemudahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di saat ia mengikuti tes untuk masuk kuliah di Mesir, dalam waktu hampir bersamaan ia juga mengikuti tes masuk Polri. Rupanya, kedua keinginan ini terkabul sekaligus. Rizka lulus ujian pendaftaran ke Mesir sekaligus lulus pendaftaran ujian masuk Polri.
Rizka sempat galau karena ternyata ia lulus keduanya. Namun akhirnya ia mantap memilih masuk Polri.

"Punya cita-cita ingin kuliah di Mesir dan sudah ikut tes, setelah itu dapat panggilan. Begitu pula dengan ikut tes polisi dan mendapat panggilan. Di situ yang cukup berat menentukan pilihan, cita-cita ingin kuliah di Mesir dan mendalami ilmu agama, di sisi lain polwan juga masa depan yang mungkin tidak datang dua kali," ujarnya.

Masuk menjadi Polwan tidak lantas menghentikan niat Rizka untuk menghafal Qur’an. Ia terus menghafal Al Qur’an dengan sistem mengulang-ulang membaca minimal tiga kali. Lalu diulangnya lagi ayat per ayat. Ia berharap bisa menyelesaikan hafalan 30 juz.

Rizka memiliki harapan khusus untuk Polri. Kendati saat ini masih banyak pandangan buruk mengenai polisi, ia menuturkan bahwa tidak semua polisi buruk. Mereka yang berperilaku buruk adalah oknum. Namun, akibat ulah oknum tersebut citra polisi menjadi tercemar.

Ia berharap institusinya sebagai penegak hukum bisa lebih adil lagi dalam menegakkan hukum.

“Yang bener katakan benar jika memang benar dan salah katakan salah jika itu salah," pungkasnya.