Dua orang narapidana narkoba, sebut saja Rr 24 tahun, dan Rl 29 tahun, merupakan warga penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas IIA Malang. Keduanya bisa berada di tempat itu lantaran kasus narkoba.
Ada keinginan positif dalam diri Rr. Dia sangat berniat untuk menghafalkan Alquran.
"Ingin jadi orang yang lebih baik, dan terus menghafal Quran," kata Rr dikutip daripppa.or.id, Selasa, 19 Januari 2016.
Keinginan Rr untuk menghafal Alquran begitu kuat. Dia merasa yakin dapat menghafal 30 juz Alquran. "Saya ingin menghafal 30 juz. Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak," kata dia.
Rr mengisahkan d, dia merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir pada fakultas hukum sebuah universitas kenamaan di Surabaya. Dia punya keinginan membayar kuliah dengan biaya sendiri sehingga memutuskan untuk bekerja sembari kuliah.
Sayangnya, Rr terjebak ke dalam dunia gelap dan menjalani profesi sebagai 'penari malam'. Dari sinilah dia mulai berkenalan dengan narkoba, hingga akhirnya harus merasakan berada di balik jeruji.
Senada dengan Rr, Lr punya keinginan yang sama. Lr pun sudah menyatakan mau meninggalkan masa lalunya dan tidak lagi mau bersentuhan dengan narkoba.
"Kami sudah clean dari narkoba, kapok, dan pingin jadi orang yang lebih baik. Pingin hafal Quran," ucap Lr.
Lr mengaku telah bercerai dengan suaminya, sementara dia harus menghidupi seorang anaknya yang kini berusia 10 tahun. Dia memutuskan untuk bekerja sebagai bartender di sebuah pub dan mulai mengkonsumsi narkoba.
Selama ini, anaknya tidak mengetahui Lr menjalani profesi sebagai bartender. Lr sengaja menitipkan anaknya kepada orangtuanya di Bandung sehingga buah hatinya hanya tahu ibunya bekerja di luar negeri.
Saat menjalani masa hukuman, Rr dan Lr mengikuti sejumlah program pembekalan ketrampilan. Lapas Wanita Malang pimpinan Ngatirah. Selain itu, mereka juga kerap mendapat siraman rohani.
Keinginan keduanya untuk menghafal Alquran muncul tatkala mengikuti Pondok Ramadan yang digelar Rumah Tahfiz Daarul Quran Akademi Putri Malang di lapas tersebut pada Bulan Ramadan tahun lalu. Di bawah bimbingan Nisa, ustazah utusan Daarul Quran untuk program bimbingan Lilik Sulistyowati ini, Riri berhasil menghafal juz 30 ingin melengkapi dengan menghafal 29 juz lainnya.
Program ini dijalankan Lapas Wanita Malang bekerjasama dengan PPPA Daarul Quran Malang pimpinan Nahar Zainuddin.
Nisa merupakan ustazah yang ditugaskan untuk mengajar kelas tahfiz di lapas itu. Dia adalah mahasiswi UIN Malang yang telah hafal Alquran lengkap 30 juz.
Selama sebulan penuh, Nisa bersama para pengelola lapas membimbing para santri napi untuk membaca Alquran secara tartil serta menghafalkannya. Dalam waktu dua pekan saja, Riri dan Rila mampu menghafal seluruh surat dalam juz 30.
Saat ini, keduanya telah merasakan kembali udara kebebasan. Atas pengalaman yang mereka dapatkan, baik Rr maupun Lr, keduanya berniat untuk melanjutkan hafalan di kantor PPPA Daarul Quran Malang dan Bandung. (Ism)