Sebulan Gaji di Australia Bisa untuk Biaya Hidup Setahun di Indonesia Judulnya :” Bombastis?” ,menurut saya bukan. Memang kenyataanya,bila mau hidup berhemat, bekerja keras di negeri orang ,dapat dimanfaatkan untuk membangun usaha di Indonesia. Tidak ada hitungan yang muluk muluk.
Kerja sebagai Cleaning Service dengan gaji 25 dolar perjam. Kalau rajin dan mau kerja keras tanpa gensi gensian bisa kerja seharian ,katakanlah 10 jam.berarti dalam sehari sudah mengantongi sejumlah 200 -250 dolar. Apa lagi kalau Sabtu dan Minggu juga mau kerja, seperti yang dilakukan oleh ponakan saya, maka gaji akan dibajar 30 persen ekstra dari standard gaji dihari biasa. Nah, kalau seminggu bisa mengantongi rata rata 1.500 dolar ,berarti sebulan sekitar 6000 dolar atau setara Rp.60 juta rupiah.
Kalau rata rata gaji karyawan kelas menengah di Indonesia adalah 5 juta rupiah, berarti dengan gaji 6000 per bulan di Australia, dapat untuk digunakan selama 12 bulan aetahun di Indonesia. Tidak ada yang di blow up ataupun dibesar besarkan. Asal mau berusaha dan berkerja keras tentunya
Rata rata di Usia SMP sudah Mulai Kerja Disini rata rata anak usia SMP sudah mulai bekerja, misalnya ditoko roti, Mc Donald ,sebagai custumer service. Bukan karena orang tua tidak mampu, tapi sedini mungkin mengantarkan dan mempersiakan ,agar mereka memahami bahwa didalam perjalanan hidup,orang harus berkerja keras untuk mendapatkan sesuatu.
Berapa sih gaji mereka? Kalau usia anak SMP gaji hanya 8 – 10 dolar perjam Jadi kalau mereka kerja sehabis pulang sekolah, paling 3 atau 4 jam sehari .Berarti sehari menerima gaji sekitar 30 -40 dolar atau sekitar 1000 dolar perbulan. Lumayan untuk beli jajan dan kebutuhan pribadi mereka. Untuk tingkat usia SMA ada peningkatan gaji menjadi 12 -15 dolar perjam ,Sedangkan cucu kami yang sudah mahasiswa ,dibayar perjamnya 18 -20 dolar dan dalam seminggu mengantongi hasil kerjanya sejumlah 400 dolar atau sekitar 1.600 dolar perbulan.
Hal yang Tidak Kurang Pentingnya Kerja keras dinegeri orang,tanpa kenal lelah,bahkan tidak ada hari liburnya, akan sia sia bila tidak diikuti dengan kearifan mengunakan uang hasil kerja keras tersebut, Yakni dengan tidak meniru gaya hidup orang Australia: Sarapan pagi orang Australia adalah: roti ,keju, ham,, sereal ,susu, kopi ,yang kalau dihitung nilainya adalah sekitar 7 dolar rata rata untuk sarapan saja.
Nah,sebagai orang Indonesia, kita terapkan gaya hidup dinegeri kita,makan pagi cukup nasi goreng atau mie instan dan sebutir telur ayam,serta secangkir kopi,yang total nilainya tak lebih dari 2 dolar Dengan rincian: satu bungkus mie 50 cent+ telur ayam 30 cents perbutir + kopi instant 50 cent = 1,30 cent ,kalau mie dua bungkus,maka total pengeluaran untuk sarapan paling Cuma 2 dolar, Orang Australia tiap week end makan direstoran.atau di pantai,.Kita juga boleh makan di Pantai, bawa daging dan telur ,dan lain lainnya ,
Ditiap taman ada tungku masak ,lengkap dengan gas,yang boleh digunakan secara gratis, Asal saja sesudah digunakan,dibersihkan lagi. Untuk air minum,satu botol 2 dolar. Nggak usah beli tinggal buka kran di taman dan ada air layak minum. Boleh minum sepuasnya Maka, kita juga tidak kehilangan kesempatan untuk sesekali bersantai ditaman,tanpa harus makan direstoran .
Transportasi Jangan pernah gunakan taksi ,kecuali emergensi,karena sekali bergerak, pulang pergi akan kena 2 x 15 dolar = 30 dolar..Kalau memang sudah berniat untuk bekerja disini,beli mobil bekas,,yang ketinggalan mode,namun layak pakai, 3000 dolar sudah dapat. Dan bisa dikredit ,sesuai gaji.
Untuk dapat bekerja di Australia tentu ,setidaknya bahasa Inggeris dasar sudah harus dipahami ,Jadi tidak perlu hingga tamat Akademi bahasa asing. Tapi urus visanya suliiiit! Di dunia ini, kalau mau sukses mengubah nasib,mana ada yang mudah ? Tidak bakalan ada lampu aladin yang akan membantu ,tapi harus diusahakan dengan kerja keras dan tekad yang tak kenal kata :menyerah!”
Artikel ini tentu tidak bermaksud mengajak orang Indonesia eksodus besar besaran ke negeri kanguru ini, hanya salah satu jalan untuk mengubah nasib.. Ada seribu jalan untuk menuju keperubahan nasib dan artikel ini ,hanyalah satu diantaranya. Mohon jangan dibiaskan ke poltik,karena penulis artikel ini kebetulan alergi terhadap segala yang berbau politk. Western Australia, 4 desember, 2016 Tjiptadinata Effendi