Kiat Sukses Mendidik Anak dari Ustadz Arifin Ilham



Sebagai seorang Muslim, semua orang tua pasti mendambakan anak-anak shalih dan shalihah dalam kehidupannya. Ialah anak-anak yang menjadikan bakti kepada kedua orang tua sebagai wujud ketaatannya kepada Allah Ta’ala dan Rasululullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Membentuk anak menjadi shalih dan shalihah, tentu saja membutuhkan usaha ekstra. Ada ilmu yang harus dikuasai, ada waktu dan usaha yang kudu ditempuh, dan harga mahal yang harus dibayar. Yang tak kalah pentingnya, belajar dari sosok-sosok yang telah berhasil mendidik anak-anaknya menjadi shalih dan shalihah.
Salah satu tokoh yang bisa kita rujuk dalam mendidik anak menjadi shalih dan shalihah ialah Ustadz Muhammad Arifin Ilham. Dai yang kini hidup bersama dua istri dan enam anaknya di bilangan Sentul Bogor Jawa Barat ini berbagi kepada kaum Muslimin tentang 5 kiat sukses dalam mendidik anak agar menjadi shalih dan shalihah.

Orang Tua Teladan

“Orang tua,” tulis Ustadz Muhammad Arifin Ilham di laman fesbuknya, “adalah teladan dalam cinta, kasih sayang, ibadah, amal shalih, dan kemuliaan akhlak.”
Orang tua harus menyadari hal ini dengan baik. Jangan sampai mereka memperagakan kekasaran, kebencian, dan sikap buruk lainnya kepada anak-anak. Tidak layak pula jika orang tua sibuk menyuruh anaknya untuk shalat atau ibadah lainnya, sementara mereka sibuk dengan tontonan, ponsel, dan perbuatan tak bermanfaat lainnya.

Tanamkan Kebiasaan

Biasakanlah, kelak ianya akan menjadi kebiasaan. Pengulangan. Latihan. Intensif. Terus menerus. Sejak dini, dalam masa yang panjang.
“Menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik sejak dini,” lanjut pemimpin Majlis Az-zikra ini, “seperti disiplin diri, waktu, kejujuran, kebersihan, dan sebagainya.”
Orang tua harus menjadi yang terdepan. Mereka harus menjadi orang jujur agar mampu mendidik dan membiasakan anaknya bersikap jujur. Mereka harus hidup bersih dan mengajak anak-anak terlibat dalam berbagai aktivitas kebersihan, baik terhadap diri, rumah tempat tinggal, atau lingkungan sekitar.
Begitupun dengan kebiasaan-kebiasaan lain, harus dilatih sejak dini agar kelak menjadi karakter saat anak telah tumbuh menjadi dewasa. Jika sudah biasa, anak akan bisa menjadi sentral dan teladan di tempat tinggalnya, kelak setelah berpisah dengan orang tuanya.

Menjadi Sosok Guru

Orang tua adalah orang pertama yang dilihat oleh anak-anaknya. Mereka menjadi orang pertama yang diteladani dan dipelajari segala perbuatannya. Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya.
Tutur dai asal Banjarmasin ini melanjutkan, “Orang tua harus senantiasa mempelajari al-Qur’an al-Karim dan as-Sunnah, siap menjadi guru untuk mengajak anak-anaknya secara serius.”
Hal ini sesuai dengan pepatah masyhur bahwa ibu (orang tua) merupakan madrasah (sekolah) pertama bagi anak-anaknya. Anak-anak akan melihat orang tua sebagai sosok keramat yang tutur kata dan tingkah lakunya adalah sabda, sebuah ajaran agung.
Lebih khusus, lanjut Ustadz Arifin, “Orang tua harus mengajarkan tiga ilmu pokok. Ialah ilmu tauhid, ilmu ibadah (terutama shalat), dan akhlak yang mulia.”
Sebagai teladan, beliau merekomendasikan sosok Luqman al-Hakim sebagaimana disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam surat Luqman [31] ayat 13 sampai 19.

Bersikap Adil

Anak-anak memiliki kecenderungan berbolak-balik sebagaimana manusia umumnya. Berubah-ubah, baik-buruk, senang-susah, dan lain sebagainya. Orang tua harus menyadari hal ini dengan baik, lalu bersikap secara bijak.
“Hadiah dan pujian karena prestasi yang ditoreh oleh anak-anak, dan hukuman yang mendidik atas kenakalan yang dilakukan oleh anak-anak.” tutur Ustadz Arifin.

Senjata Pamungkas

Ketika mendidik anak mengalami jalan buntu, ada satu kiat yang kudu ada di sepanjang perjalanan. Inilah kiat yang mujarab dan terjamin keberhasilannya. Kiat agung ini sudah dibuktikan oleh para Nabi dan orang-orang shalih setelahnya.
“Doa orang tua,” tutur Ustadz yang kini menunggu lahirnya anak ketujuh ini, “sangat mustajab, terutama di penghujung malam.” Beliau pun memberikan contoh doa, setelah doa-doa yang diajarkan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan doa Rasulullah dalam hadits-haditsnya, “Allahumma, ya Allah, jadikanlah anak-anak cucu keturunan kami sebagai generasi yang shalih dan shalihah, selamatkan dunia dan akhirat… Aamiin.”
Sebagai nasihat pemuncak, dai yang terlihat mesra dengan anak-anaknya ini memungkasi, “Subhanallah… Lembutlah pada anak-anak kita. Belai, peluk, cium, bicara dengan lembut, tatap dengan doa kasih sayang, dan dengarkan dengan baik saat ia bicara.”
Jika orang tua berhasil melakukan kiat-kiat tersebut, tutup Ustadz Arifin, “Maka insya Allah, Allah Ta’ala akan menjadikan anak-anak kita menjadi sosok lembut, perhatian, berbakti, dan taat kepada kedua orang tua.”