MINTALAH PERTOLONGAN PADA ALLAH DENGAN SHALAT



Firman Allah, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” 
(QS. Al-Baqarah:45-46).

Tafsir Adwanul Bayan Syaikh Asy Syinqithi: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” 
(Qs. Al Baqarah : 45).

“Meminta pertolongan kepada Allah dalam urusan-urusan dunia dan akhirat dengan sabar” merupakan sebuah ungkapan yang tidak sulit untuk dipahami. Adapun mengenai hasil dari permintaan tolong kepada Allah melalui shalat, Allah SWT telah mengisyaratkan hal itu dalam sejumlah ayat dari Kitab-Nya (Al-Qur’an). Dia telah menyebutkan bahwa di antara hasil dari permintaan tolong kepada Allah melalui shalat itu adalah bahwa seseorang dapat tercegah dari hal-hal yang tidak pantas bagi dirinya. Dan hal itu telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya,“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al `Ankabuut : 45)
Selain itu, shalat juga dapat mendatangkan rezeki, sebagaimana dalam firman-Nya:
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaahaa : 132).Oleh karena itulah, ketika Nabi SAW sedang menghadapi suatu masalah, maka beliaupun bersegera untuk mengerjakan shalat.
Penjelasan mengenai hal itu adalah: bahwa ketika seorang hamba berdiri di hadapan Tuhannya sambil bermunajat kepada-Nya dan membaca Kitab-Nya, maka segala sesuatu yang ada di dunia inipun akan dianggap hina olehnya. Sebab pada saat itu, dia hanya mengharapkan sesuatu yang ada di sisi Allah dan takut kepada (siksa)-Nya. Lalu, Dia akan menjauhi segala sesuatu yang tidak diridhai Allah, sehingga Allah pun akan memberi rezeki dan petunjuk kepadanya.
Firman Allah, “(Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya.” (QS. Al-Baqarah:46).
Yang dimaksud dengan “azh-zhann” di sini adalah “al yaqiin” (keyakinan) sebagaimana telah ditunjukkan oleh firman Allah SWT, “Serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (Qs. Al Baqarah [2]: 4) dan firman-Nya, “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” (Qs. Al Mu’minuun : 60). Wallahu a’lam
Oleh : Herman Budianto