Keluarga Ikhlas Jika Muhammad Fadli Dipastikan Meninggal di Mina



TERCATAT tiga orang Jamaah Haji asal Kota Depok kemungkinan menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Mina. Mereka adalah pasangan suami istri, Dikdik Muhammad Tasdik (39) dan Ira Kusmira (36). Sedangkan Muhammad Fadli Bustanuddin (36) dikabarkan masih hilang.

Pasangan suami-istri diduga meninggal dunia di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9), setelah, Sekretaris Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Persatuan Islam (KBIH Persis) Pusat, Irfan Safrudin mendapat kepastian informasi tersebut langsung dari pembimbing utama jemaah yang berada di Arab Saudi.

Dikdik Muhammad Tasdik dan Ira Kusmira tinggal di Kompleks Perumahan Timah Kelapa Dua, Blok EE 7, RT 1/ RW 12, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok. Mereka dikaruniai tiga orang anak yang semuanya laki-laki.

Anak sulung mereka Gilman duduk kelas 5 SD, Haekal duduk di kelas 1 SD, serta Faher (5) yang masih TK. Kedua pasangan suami-istri ini berangkat dari Banjar, Kabupaten Bandung dengan kloter 61 JKS.

Adapun Muhammad Fadli Bustanuddin, warga Jalan Kawi III, RT 4/ RW11, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, yang sejak Desember 2014 lalu, bekerja sebagai koki restoran di Arab Saudi, menjadi salah satu korban tragedi melempar jumroh di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9) lalu.

Soimin (32), kerabat dekat Dikdik menuturkan informasi meninggalnya Dikdik dan Ira diketahuinya dari keluarga yang berada di Banjar, Jawa Barat yang mendapatkan informasi dari Sekretariat Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis).

Dikdik bersama istrinya Ira, berangkat haji bersama lima anggota keluarga lainnya. Selain keduanya yang menjadi korban, kakak kandung Ira yakni Atang Gumawang (41) beserta istrinya Ima Rismawati (35) juga sudah dipastikan meninggal dunia.

Sementara tiga anggota keluarga mereka lainnya dilaporkan masih dalam kondisi luka-luka dan dirawat di rumah sakit terdekat. Mereka adalah Irvan Firdaus (38) beserta istri Siska Nur Anisa (35) dan Ati Royati (40).

Masih dalam Pencarian

Sementara itu, Fauzan, kakak Muhammad Fadli Bustanuddin (alm) menuturkan pihak keluarga mendapat informasi mengenai kemungkinan wafatnya Fadli dari rekan kerja Fadli di Arab Saudi.

“Rekan Fadli itu mendapat telepon dalam bahasa Arab dari seseorang yang menggunakan ponsel Fadli. Orang itu bilang pemilik ponsel yang digunakannya menjadi korban wafat tragedi Mina saat melempar jumroh,” kata Fauzan saat ditemui Islampos di rumahnya di Sukmajaya, Depok, Senin (28/9).

Namun, kata Fauzan, informasi yang diterima dari orang itu tidak komplit.

“Si penelpon tidak menjelaskan korban (Fadli -red) berada di mana atau rumah sakit apa. Hanya mengatakan bahwa Fadli adalah salah satu korban di Mina. Lalu sambungan telepon terputus dan ketika dicoba untuk menghubungi balik, ponsel dengan nomor Fadli tersebut sudah tidak aktif,” kata Fauzan.

Fauzan mengatakan, pihak keluarga sudah berkoordinasi dengan pihak KBRI untuk memastikan keberadaan Fadli.

“Pihak kedutaan mengatakan belum mendapatkan informasi tentang keberadaan fadli, apakah menjadi korban tewas atau tidak. Hingga hari ini status Fadli masih hilang,” katanya.

Fauzan juga menjelaskan bahwa adiknya, Muhammad Fadli memang bukan jama’ah haji yang berangkat bersama kloter dari Indonesia, sehingga ia bisa memaklumi jika pihak-pihak yang berwenang kesulitan mengidetifikasi keberedaan adiknya.

“Dia pergi haji bersama 14 orang yang sama-sama bekerja sebagai TKI di Arab Saudi, dan pada saat lempar jumroh mereka berpisah. Sebagian berangkat pagi dan sebagian berangkat siang. Fadli ini yang berangkat pagi bersama 3 atau 4 orang kawannya,” jelas fauzan.

Fauzan juga mengatakan kalau pihak keluarga sudah mengikhlaskan jika memang Fadli menjadi salah satu korban tragedi Mina.

Namun ia tetap berharap, pemerintah Indonesia mengerahkan segala cara dan upaya untuk memastikan jumlah korban tewas dan luka dari warga Indonesia dalam tragedi melempar jumroh di Mina, Arab Saudi, Kamis lalu.

Fauzan juga meminta tolong kepada siapa saja yang mengenali Fadli lewat foto dan mengetahui keberadaannya untuk membantu memberikan informasi mengenai keberadaan adik bungsunya tersebut. (Desastian/Islampos)