Bendera Kaum Sodom Berkibar di Balai Kota


Minggu (20/9) kemarin, bendera pelangi berkibar pongah di Balai Kota DKI Jakarta. Bendera yang identik dengan kaum sodom itu sebagai tanda dukungan terhadap LGBT di Indonesia.
Bendera tersebut dikibarkan oleh Komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transjender) Jakarta yang ikut meramaikan Hari Perdamaian Internasional yang digelar The Wahid Institute dan gerakan Indonesa #BeraniDamai.
“Kami komunitas LGBT. Harapan kami, perdamaian itu milik semua orang tanpa pandang agama, suku, dan orientasi seksual. Enggak ada lagi diskriminasi ke komunitas LGBT karena banyak sekali komunitas LGBT mengalami diskriminasi,” ujar Rian, salah seorang pengurus komunitas LGBT Arus Pelangi dan Sanggar Waria Muda, di Balai Kota DKI.
Selama ini kaum LGBT, katanya, sering menerima kekerasan dalam segala bentuk. Hal ini, misalnya, berupa pelecehan secara verbal dan fisik, serta kekerasan ekonomi. Orang yang mendeklarasikan diri sebagai waria, katanya, sulit mendapatkan pekerjaan di sektor formal dan pemerintahan. Itu sebabnya, kata dia, banyak anggota kaum LGBT yang tidak mendeklarasikan orientasi seksual mereka.

“Bagi mereka yang tidak terbuka orientasi seksualnya, masih bisa bekerja di sektor formal. Banyak yang tidak terbuka karena kalau terbuka, banyak yang akan mengalami penolakan,” ujar Rian.
Acara tersebut diisi dengan jalan santai yang diikuti oleh ratusan orang dari berbagai komunitas. Berbagai hiburan juga digelar di Balai Kota, seperti peluncuran spanduk besar #BeraniDamai, pertunjukan barongsai, atraksi tari Komunitas 5 Gunung, pembacaan “Mimpi Anak Indonesia”, pertunjukan musik Koto, lomba menggambar untuk anak, flash mob, dan Pentas Musik Damai Nusantara.
Puncaknya ditutup dengan deklarasi yang dipimpin oleh Yenny Wahid dan penyanyi Agnez Mo.
Sebelumnya, memalui akun Twiternya, Agnez Mo mengatakan, “Di Balai Kota DKI Jkt, ,saya akan memimpin seluruh peserta acara membacakan Peace Movement Declaration berjudul I AM GENERATION OF LOVE.” [Paramuda/ BersamaDakwah]